Isu lingkungan tentang pembalakan hutan secara ilegal (illegal logging) masih menjadi topik hangat sampai saat ini. Peduli akan hal tersebut, KENCANA Group berpartisipasi dalam Gerakan Pengkayaan Tanaman dan Penyulaman Pohon ke XIII bersama Yayasan Grojogan Sewu Pecalukan pada Selasa-Rabu, 25-26 Januari 2022.

Wujud kepedulian ini berawal dari kondisi hutan Gunung Welirang dan Arjuno yang masih terdapat area gundul dan lahan kritis. Selain akibat kebakaran hutan, kondisi tersebut disebabkan pula oleh perambahan dan pemanfaatan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Sehingga terjadilah alih fungsi lahan dan berkurangnya sumber mata air.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Yayasan Grojogan Sewu bekerjasama dengan instansi/perusahaan melakukan gerakan menanam 1.000 pohon, perawatan, serta pembibitan secara konsisten dan berkelanjutan.

Berapa Kali Kegiatan Penanaman Dilakukan?

Alfin Aminulloh selaku Ketua Panitia Gerakan Pengkayaan Tanaman dan Penyulaman Pohon ke XIII mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan setiap tahun.

“Kegiatan ini rutin setiap tahun. Untuk tahun kemarin, kita skip karena pandemi. Kita kesulitan soal perizinan,” kata Alfin seusai kegiatan tanam di area penanaman yang berlokasi di Pos 2 Jalur Pendakian Gunung Welirang-Arjuno pada Rabu, 26 Januari 2022.

Kegiatan yang juga diikuti oleh komunitas, pecinta alam, pelajar, dan donatur/perusahaan ini bukan hanya sebatas menanam.

Menurut Alfin, Yayasan Grojogan Sewu masih memiliki tiga agenda, mulai dari mingguan, bulanan, serta tahunan. “Agenda mingguan kita manfaatkan untuk pembibitan. Untuk yang bulanan, setiap 3 bulan sekali itu perawatan. Yang tahunannya penanaman yang besar ini (kegiatan tanggal 25-26 Januari 2022),” jelasnya.

Setelah penanaman besar, dilakukan perawatan setiap 3 bulan sekali. Adapun area perawatan sesuai dengan petak yang telah ditentukan sebelumnya atau tempat pohon ditanam. Tidak langsung dilepas, pemantauan pohon yang telah ditanam pun akan terus dilakukan. “(Setelah) 3 kali perawatan, kita mungkin lepasnya di dua sampai lima tahun baru kita lepas,” tambah Alfin.

Tak berhenti di Pos 2 Jalur Pendakian Welirang-Arjuno, menurut Alfin lokasi penanaman selalu berpindah-pindah. “Sesuai dengan deteksi dini, mana yang perlu ditanam. Jadi kayak dipilih-pilih dulu,” paparnya.

Dampak Positif Gerakan Pengkayaan Tanaman
Selain menghijaukan kembali kawasan hutan Gunung Welirang dan Arjuno, kegiatan ini pun memiliki berdampak pada aliran air.

“Dampak yang paling menonjol itu soal aliran airnya. Jadi kalau di sini, kebetulan area Kopkopan (area penanaman) ini kan mengairi tiga desa. Kita dapat informasi atau data dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia),” jelas Alfin.

“Maka dari itu, kita fokuskan untuk tahun-tahun sekarang sampai lima tahun ke depan, di sini biar sukses dulu. Baru kita cari lokasi lain lagi. Soalnya dampaknya (aliran air) besar bagi masyarakat di bawah (desa sekitar Kopkopan),” pungkasnya.

***

Tidak berhenti sampai di sini, KENCANA® Group pun bertekad untuk terus melindungi alam tetap lestari melalui acara penanaman selanjutnya.