PVD disebut sebagai komposit karena merupakan perpaduan dari lapisan inti yang terbuat dari polypropylene/polyethylene. Sementara itu, lapisan filter terbuat dari geotekstil non-woven.
Lapisan inti pada Prefabricated Vertical Drain haruslah porous dan memiliki permeabilitas yang lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini penting untuk mempercepat aliran air pori menuju permukaan. Sedangkan lapisan filter atau selimut pada PVD dimaksudkan untuk melindungi lapisan inti dan mencegah butiran-butiran tanah terbawa oleh aliran air pori yang masuk ke lapisan inti.
Secara sederhana, prinsip kerja PVD sama persis dengan sand drain, yakni membantu mengalirkan air pori dari dalam tanah ke permukaan. Walaupun secara prinsip kerja sama-sama sebagai vertical drain, PVD sebagai teknologi yang baru memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan sand drain.
Proses instalasi PVD jauh lebih cepat dibandingkan pembuatan sand drain. PVD hanya perlu dipancang ke dalam tanah menggunakan PVD rig. Berbeda dengan PVD, sand drain perlu melubangi tanah terlebih dahulu. Kemudian, lubang tersebut diisi dengan pasir.
“PVD adalah media atau alat bantu yang menggunakan prinsip design by function,” Terdapat beberapa parameter utama yang dibutuhkan dalam sebuah PVD untuk menunjang fungsinya sebagai vertical drain. Parameter tersebut ialah permeabilitas dan kapasitas pengaliran (discharge capacity). Selain itu, PVD juga harus mampu menahan gaya tarik yang cukup besar pada saat pemancangan, walau setelah tertanam, gaya tarik yang dialami relatif kecil.
Parameter lainnya yang tidak kalah penting ialah bukaan pori (apparent opening size) pada selimut PVD. Bukaan pada selimut PVD haruslah dipertimbangkan supaya memiliki kemampuan pengaliran dan filtrasi yang baik. Bukaan tidak boleh terlalu besar karena dapat menyebabkan butiran tanah masuk ke dalam lapisan inti. Hal itu menyebabkan peristiwa clogging yang menghambat fungsi PVD. Akan tetapi, bukaan pori juga tidak boleh terlalu kecil supaya air pori tetap bisa menembus selimut PVD.
Jumlah PVD yang dipancang di dalam tanah ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya ialah jarak antar PVD. Semakin kecil jarak antar-PVD, jumlah PVD pada area yang sama akan semakin banyak. Ketika jumlah PVD semakin banyak, air pori yang mampu dialirkan ke permukaan menjadi semakin banyak dan durasi konsolidasi semakin cepat.
Kisaran jarak antar-PVD biasanya ada di rentang 1—1,5 meter. Jarak pasti antar-PVD dapat diketahui lewat serangkaian perhitungan dengan menggunakan data-data dari lapangan. Oleh karena itu, jarak antar-PVD tiap proyek bisa bervariasi bergantung pada perhitungan, pengujian, dan pertimbangan nonteknis lainnya.
Pemancangan PVD juga mengikuti pola-pola tertentu. Pola-pola yang biasa digunakan adalah pola segi empat dan segitiga. Pola-pola ini dimaksudkan untuk memaksimalkan area di dalam tanah yang diharapkan menjadi daerah pengaruh PVD. Daerah pengaruh PVD berupa perimeter berbentuk lingkaran yang dianggap sebagai daerah resapan air pori.
Dibandingkan dengan pola segi empat, pola segitiga lebih meminimalkan adanya area-area yang tidak termasuk dalam daerah pengaruh PVD. Oleh karena itu, pola segitiga dianggap lebih efektif untuk mempercepat konsolidasi. Di lain sisi, pada luasan area yang sama, pola pemasangan segitiga membutuhkan jumlah PVD yang lebih banyak daripada pola segi empat.
Konsolidasi tanah merupakan proses yang tidak sebentar. Secara teori, durasi konsolidasi dapat diketahui dan diprediksi melalui berbagai perhitungan dengan menggunakan data lapangan. Akan tetapi, seringkali kondisi di lapangan cukup berbeda dengan sampel. Perbedaan ini akan menyebabkan target konsolidasi tanah bisa meleset.
Di sinilah peran penting sebuah instrumen. Instrumen digunakan untuk memonitor beberapa parameter untuk menentukan apakah proses konsolidasi dengan metode pre-loading dan pemasangan PVD berhasil. Instrumen juga digunakan untuk memantau kestabilan tanah dan efeknya terhadap daerah sekitar.
Setidaknya ada tiga instrumen penting yang harus ada untuk memonitor keseluruhan proses konsolidasi. Instrumen tersebut ialah Piezometer, Settlement Plate, dan Inclinometer. Instrumen tersebut dapat dipasang sebelum atau bersamaan dengan proses instalasi PVD dan pembebanan dilakukan.
Meskipun secara prinsip kerja dan material PVD terbilang sederhana, PVD merupakan teknologi yang sangat revolusioner. Sejak adanya PVD, proses pembangunan berjalan jauh lebih cepat dan efisien. Pekerjaan yang memakan waktu tahunan bisa diselesaikan dalam hitungan bulan saja. Seperti mesin waktu, PVD dapat mengakselerasi teknologi pada manusia selangkah lebih maju. Klik disini untuk konsultasi.
(*Sumber: Clapeyronmedia)