KENCANA Group berpartisipasi dalam acara IISIA Business Forum (IBF) 2022 yang telah berlangsung selama tiga hari, tepatnya pada 1-3 Desember lalu di Grand City Convention and Exhibition.

Dalam event yang diselenggarakan oleh The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) itu, KENCANA tak hanya memamerkan beragam produk unggulnya.

Roll former yang telah berdiri lebih dari 30 tahun lalu ini juga berkesempatan untuk membagikan informasi seputar konstruksi baja ringan dalam talkshow IBF 2022 dengan topik “Tantangan dalam Mewujudkan Hunian Berkualitas dan Aman dalam Pembangunan Perumahan Nasional”.

Rachmat Sulaiman selaku General Manager Project Department KENCANA Group pun menjadi salah satu narasumber dalam talkshow tersebut bersama Gatut Prasetyo, perwakilan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur dan Agus Setiyono selaku Ketua Badan Sertifikasi Anggota Provinsi INKINDO Jawa Timur.

Menurut Rachmat Sulaiman, penting untuk memberi informasi terkait pemilihan produk berkualitas, mengingat belakangan ini muncul permasalahan seperti bangunan yang ambruk.

“Di sinilah salah satu peranan dari pada kita sebagai perusahaan yang bergerak di bidang baja memberikan informasi pentingnya produk dan kualitas yang baik,” tuturnya.

Rachmat berkata, ada empat faktor yang perlu diperhatikan terkait konstruksi baja ringan yang baik, di antaranya berkaitan dengan SNI, desain, dan aplikator.

“Kalau mungkin di perumahan bisa memberikan gambaran, kalau kita bicara kuda kuda baja ringan, itu ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk konstruksi baja ringan yang baik. Yang pertama apa itu? Berkenaan dengan material, apakah material ini sudah memenuhi syarat SNI 4096 tahun 2007 dan yang terbaru 2019 (SNI 4096:2007/2019),” jelasnya.

Tak hanya SNI material, SNI profil seperti yang diterapkan KENCANA pada produknya juga penting.

“Yang kedua adalah apakah profil yang digunakan itu sesuai dengan standar SNI yang ada. Dalam hal ini 8399 tahun 2017 (SNI 8399:2017). Nah, kita KENCANA sendiri sudah mengadopsi dari pada SNI 8399, biarpun ini belum wajib,” paparnya.

“Untuk apa? Supaya kita memberikan kualitas yang terbaik kepada end user, kepada stakeholder di bidang construction. Ini cukup penting. Karena apa? Banyak beredar di masyarakat, di toko-toko, itu produk-produk yang mempunyai kualitas rendah atau tidak ber-SNI. Itu kita bicara profil,” tambah Rachmat Sulaiman.

Hal penting ketiga adalah desain. Di mana KENCANA menawarkan software untuk desain yang sudah diakui oleh Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) dan telah diuji dosen senior di Universitas Kristen Petra.

“Yang ketiga apa? Ada desain, peranannya akan banyak. Apakah struktur kuda kuda baja ringan itu sudah mempunyai desain yang baik, desain yang tentunya sudah diakreditasi oleh lembaga yang memang berkompeten di bidang ini,” ujarnya.

“Nah, KENCANA khususnya menawarkan suatu desain yang sudah diakui oleh Himpunan Konstruksi Indonesia dan sudah teruji oleh dosen senior di Petra bahwa software kita memenuhi syarat dan memenuhi kualitas yang baik, yaitu MAXIcad,” lanjutnya.

Begitu pula dengan faktor keempat penting dalam pemasangan konstruksi baja ringan untuk bangunan, yaitu aplikator/tukang yang telah tersertifikasi.

“Dan jangan lupa yang keempat. Kalau kita bicara struktur dari pada kuda kuda baja ringan yang baik itu adalah aplikatornya. Aplikator apakah itu memenuhi syarat. Apakah tukang itu sudah mempunyai sertifikasi di bidangnya. Ini cukup penting, sehingga kita dalam memasang kuda kuda baja ringan atap dan sebagainya tidak berdasarkan asumsi,” tutur Rachmat Sulaiman.***