Disadur Dari Detik.comhttps://www.detik.com/jatim/bisnis/d-6183977/kesempatan-milenial-punya-rumah-masih-terbuka-ini-buktinya
Foto : PT Satria Eka Perkasa
Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk (BTN) bersama PT Satria Eka Perkasa (Lentera Grup) menggelar akad KPR massal sebanyak 100 unit rumah untuk perumahan Royal Emran di Kedamean, Gresik, Minggu (17/7/2022). Mayoritas pembeli rumah tersebut merupakan kalangan milenial.
BTN Kantor Cabang Bukit Darmo Surabaya sebagai mitra pada akad KPR massal ini memberikan insentif bunga 3,72 di tahun pertama dan naik berjenjang hingga 5 tahun.
"Ini bunga rendah, karena bunga pasar kpr itu 7,8%," jelas Kepala Kantor Cabang BTN KC Bukit Darmo Surabaya Juniardi.
Juniardi menyebut program keringanan KPR digelontorkan untuk memenuhi target mengurangi backlog rumah yang masih tinggi, yakni lebih dari 12 juta. Juniardi mengatakan Gresik menjadi wilayah potensial untuk pemberian KPR 2 tahun terakhir ini.
"Banyak perumahan berkualitas menjamur. Kami bekerja sama dengan 300 developer di Gresik ini. Hingga Oktober kami mengadakan sejumlah akad massal," tutur Juniardi.
Project Manager PT Satria Eka Perkasa Leo Sugiarto menambahkan saat ini pengembang harus memutar otak untuk membuat masyarakat optimis dapat memiliki rumah. Dengan begitu, kata Leo, masyarakat tetap memiliki keinginan mencari tahu program apa saja yang bisa didapatkan saat beli rumah dan mempertimbangkan dengan daya belinya.
"Banyak kemudahan, tapi kalau terlanjur takut kan jadi nggak bisa mengukur kemampuan. Di akad massal kali ini misalnya, kami memberikan program semua biaya akad ditanggung developer. Mulai dari notaris, biaya bank dan lain-lain," tutur Leo.
Leo mengulas unit yang diakadkan kali ini adalah unit mungil yang cocok untuk usia milenial. 100 unit rumah tersebut bertipe 22, 27 dan 32 dengan harga kisaran Rp 225 juta hingga Rp 315 juta.
"Meski ukurannya minimalis, tapi bahannya maksimal. User tidak perlu khawatir. Karena kami berkomitmen menggunakan hanya yang ber-SNI," ungkap Leo.
Untuk bata ringan, PT Satria Eka Perkasa selalu menggunakan bata ringan dari Blesscon yang telah mengantongi sertifikat SNI dan Green Label.
Selain memberikan kesempatan banyak orang untuk memiliki rumah, banyaknya proyek properti juga menjadi sektor penggerak ekonomi, serta berdampak positif bagi industri lain. Commercial Director Bata Ringan Blesscon Henrianto mengatakan proyek properti memberi dampak signifikan terhadap industri konstruksi.
Menurut Henrianto, di tengah kondisi inflasi, kebutuhan hunian akan selalu ada. Hal itu membuat industri konstruksi bisa terus bergairah.
"Ada kebutuhan ruang, kalau belum bisa beli rumah biasanya akan renovasi untuk tambah kamar. Jadi demand bata ringan masih terus tumbuh," sebut Henrianto.
Ia menekankan kebutuhan hunian bisa ditunda, namun tidak bisa dicegah. Penundaan pada masa pandemi, dan setelah kondisi inflasi kondusif, masyarakat bisa bergerak dan ada penyesuaian pendapatan. Hal itu menurutnya akan membuat demand tinggi terhadap unit properti.
"Ada outstanding 2 tahun, kebutuhan yang ditunda selama ini, harus segera dibangun," ujar Henrianto.