Propan Raya bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR adakan Seminar Passive Fire Protection Design pada material konstruksi baja sebagai bentuk langkah preventif terjadinya resiko kebakaran. Seminar diadakan pada Jumat, 9 Agustus 2024, Ruang Garuda 5A&5B, Pameran IndoBuildTech 2024, Indonesia Convention Exhibition (ICE BSD).

Kebakaran merupakan suatu potensi permasalahan yang bisa terjadi pada perumahan, gedung, maupun sebuah kawasan. Seiring dengan pesatnya pembangunan, maka semakin tinggi pula risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Tidak sedikit kerugian yang disebabkan oleh bencana kebakaran baik kerugian materi ataupun korban jiwa.

Diperlukan langkah-langkah preventif untuk meminimalkan potensi risiko terjadinya kebakaran, baik dari penyediaan alat pemadam kebakaran, jalur evakuasi yang jelas, atau bahkan langkah preventif dari penggunaan material pada sebuah bangunan yang sering disebut sebagai passive fire protection.

Kolaborasi yang apik antara Propan Raya dan LPJK menyajikan sebuah seminar yang membahas secara lebih detail mengenai passive fire protection dengan menghadirkan narasumber dari berbagai pihak, baik dari pemerintahan, asosiasi, hingga pelaku bisnis.

Acara ini dimoderatori dengan baik oleh Yuwono Imanto selaku Direktur Propan Raya, dengan menghadirkan beberapa narasumber antara lain Ir. Diana Kusumastuti, M.T (Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR), Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI (Ketua IAI Nasional), Miki Pavlovic : Market Segment Director Fire Protection – TREMCO APAC, dan Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min., IPU., ASEAN Eng (Pengurus LPJK Kementerian PUPR periode 2021 - 2024).

Sebagai informasi, sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem proteksi kebakaran yang dibuat melalui pemanfaatan penggunaan bahan pada struktur bangunan. Sistem proteksi kebakaran pasif dapat memberikan alternatif yang efektif terhadap sistem proteksi aktif untuk melindungi bangunan dari kebakaran.

Dalam seminar ini, Ir. Diana Kusumastuti, M.T (Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR) membahas mengenai terkait regulasi pemerintahan di Indonesia dan Luar Negeri terkait sistem proteksi kebakaran pasif di Indonesia. Mengulas peran pemerintah khususnya Kementerian PUPR dalam penanganan kebakaran dalam sebuah bangunan terutama dalam Permen PUPR no 26 tahun 2008.

“Sebuah bangunan harus memiliki proteksi kebakaran, baik aktif maupun pasif. Hal ini untuk mencegah potensi resiko yang lebih besar, dan proteksi kebakaran ini sudah tertuang dalam kebijakan pemerintah,” tambah Diana.

Narasumber selanjutnya, Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI (Ketua IAI Nasional) memaparkan dari sisi arsitek. Beliau paham betul bahwa, bangunan harus dirancang nyaman dan aman sehingga proteksi kebakaran merupakan hal-hal yang wajib arsitek perhatikan. Gregorius Budi membahas keterkaitan sistem proteksi kebakaran pasif pada desain arsitektur, serta seberapa berpengaruhnya sebuah sistem proteksi kebakaran pasif ini dengan tipologi sebuah bangunan.

Seminar dilanjut oleh Miki Pavlovic selaku Market Segment Director Fire Protection – TREMCO APAC. Sistem proteksi pasif umumnya terdiri dari pelapisan material tahan api kepada permukaan tembok, mesin, atau struktur baja. Adapun contoh sistem proteksi kebakaran pasif antara lain adalah pada struktur konstruksi baja, pintu dan jendela tahan api untuk menahan kebakaran. Di sinilah peran Miki, sebagai narasumber dari sisi industry, Miki memaparkan bahwa produk passive fire merupakan standarisasi dalam proteksi bangunan.

Bahan pelapis cat tahan api digunakan untuk meningkatkan kemampuan permukaan untuk menahan api, penghalang api untuk membentuk ruangan tertutup, dan partisi penghalang asap untuk membagi-bagi ruangan guna membatasi gerakan asap. Pada kesempatan kali ini juga, Propan Raya menggandeng TREMCO untuk menjadi sebuah system fire protective coating yang dapat menjadi solusi dan proteksi pada baja.

Seminar ditutup dengan pemaparan dari Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min., IPU., ASEAN Eng yang merangkum seluruh seminar dan membahas mengenai resiko serta cara proteksi untuk terjadinya sebuah kebakaran. Dalam pemaparannya, Prof Manlian juga mengungkapkan, langkah-langkah strategis khususnya dalam passive fire protection.

“Propan Raya sadar betul mengenai pentingnya langkah preventif dalam bencana kebakaran, oleh karena itu dengan inovasi yang terus berkembang, lahirlah sebuah system yang apik hasil kolaborasi Propan Raya dan Tremco untuk melahirkan sebuah fire protective coating,” ujar Yuwono Imanto dalam sesi pemaparan materi.

Acara seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 120 peserta offline dan online meliputi arsitek, akademisi, pihak pemerintah maupun asosiasi. Asosiasi yang hadir adalah IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), ISSC (Indonesian Society of Steel Structure), INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), PAFI (Perkumpulan Ahli Fasad Indonesia), Fire Safety Association, Chief Engineer Association, dan Building Engineering Association.

Sumber : news.propanraya.com