Jalan pada akses tambang adalah jalan utama bagi lalu lalangnya material tambang yang diangkut oleh beberapa alat berat. Sepanjang hari,alat berat yang besar selalu mengangkut material tambang secara berluang ulang atau kontinu.
Proses pengangkutan biasanya memakan waktu lama jika jalan yang dilalui kurang baik dan konturnya naik turun sehingga berpengaruh kepada proses produksi.
Beberapa perusahaan menyadari perlunya akses yang baik agar proses distribusi berjalan lancar,tapi ada pula yang masih belum menyadari dengan alasan efisiensi biaya produksi. Beberapa tambang di Indonesia telah menemukan cara yang terjangkau untuk membangun jalan akses yang lebih baik dan tahan lama sehingga dapat memaksimalkan produksi dan memperpanjang masa pakai kendaraan.
Perusahaan tambang semakin beralih ke Geosintetik yang dapat menciptakan lapisan stabilitator mekanis atau Mechanically Stabilized Layer (MSL). Lapisan MSL dapat mengurangi tekanan saat servis dengan mendistribusikan beban roda secara seragam. Tanah dasar yang diperkuat juga dapat membantu meminimalkan kerusakan.
Jalan angkut atau hauling road diklasifikasikan dalam berbagai macam diantaranya adalah jalan sementara dan jalan semipermanen. Saat menentukan jenis jalan yang akan dibangun, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti umur rencana, fungsi penggunaan, lokasi jalan, dan banyaknya timbunan yang tersedia dari hasil sampingan penambangan. Tambang dengan batuan keras cenderung memiliki material base couse dan sub base course di sekitar lokasi lain halnya dengan tambang dengan batuan lunak yang harus membutuhkan material di lain tempat.
Meskipun biaya pembangunan haul road bervariasi tergantung dari jenis tambang, bahan Geosintetik pada akhirnya berubah menjadi solusi jangka panjang yang baik untuk peningkatan stabilitas, keamanan dan efisiensi di lokasi tambang
muatan truk yang berlalu lalang setiap hari di jalan akses tambang dapat berkisar 35 sampai 100 ton. Muatan yang sangat besar ini dapat dengan cepat mengangkut material base dan sub base course yang berupa pasir dan kerikil.
Tekanan yang diberikan oleh muatan truk seringkali mengakibatkan erosi yang dapat menyebabkan masalah terhadap distribusi material sehingga muatan harus memperlambat laju kendaraan mereka demi keselamatan berkendara. Pada akhirnya berimbas pada efisiensi operasional tambang.
Pemasangan geogrid didalam tanah dasar menciptakan struktur jalan yang kuat dan dapat menangani beban berat pada kecepatan 15-20 mph. Peningkatan kecepatan kendaraan ini dapat berimbas pada peningkatan produktivitas di lokasi pertambangan karena kemampuan untuk mengangkut banyak material sangat tinggi serta terjamin keamanannya.
Dengan memperkuat MSL, perusahaan dapat mengurangi biaya pemeliharaan jalan dan truk yang sedang berjalan, meningkatkan keselamatan hauling road dan meningkatkan stabilitas kinerja hauling road dalam jangka panjang.
Informasi produk dan pemesanan, silahkan klik dsini atau hubungi tim marketing kami.